Jakarta, Poros Maritim dunia, Prabowo yg saya suka, sifat beliau yg sudah jarang ada yaitu negarawan yang bisa mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara, mengutamakan persatuan ketimbang rasa malu, rasa rendah diri karena kalah bersaing dengan rivalnya. Beliau jujur mengakui bahwa rivalnya pantas bisa mengalahkannnya dalam pilpres melawannya.
Di abad sekarang ini tidak banyak tokoh yang bisa bersifat ksatria seperti itu, yg berikutnya dalah sandiaga uno, beliau juga bisa mengakui rival politiknya akan kebenaran dengan bergabung dengan lawan politiknya beliau seolah mau mengatakan: “kita satukan kekuatan bersama demi bangsa dan Negara” , kalimat yg sederhana ini gampang di ucapkan namun sulit di wujudkan, hanya orang orang tertentu yg punya kebesaran jiwa atau negarawan sejati.
Kita harus mengakui ini, sangat jarang ksatria yg bisa mengakui lawannya, jika kita melihat para tokoh yg sedang ramai di bicarakan khalayak ramai. Ketika mendapati kondisi down atau mendapat respon negative , mereka punya respon yang spontanitas bermacam macam, itulah sifat yg sebenarnya.
Terlepas dari semua itu, ketika mereka memimpin bangsa ini kita bisa memprediksi apa yg kira kira akan mereka lakukan ketika mereka menjadi presiden, skala prioritas mereka bisa di tebak sesuai dengan karakter mereka. Mana mana yang berjuang untuk Negara atau kelompok dan dirinya sendiri akan terlihat.
Lihat narasi berita di bawah ini:
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan keputusan ia bergabung ke Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri pertahanan karena tak ingin diadu domba oleh pihak-pihak tertentu. Ia lebih mendukung persatuan daripada perpecahan.
“Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau ajak saya, saya katakan ‘Ya saya bergabung’. Kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat, Indonesia tidak mau diadu domba lagi,” kata Prabowo
Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Indonesia Maju, mengatakan Indonesia mempunyai sejarah panjang mengalami politik adu domba, oleh karena itu, dirinya tak ingin hal itu terulang kembali.
“Kenapa saya bergabung dengan Pak Jokowi? Karena saya memahami sejarah bangsa Indonesia, dari dulu kita selalu diadu domba dan waktu tahun 2019, Pak Jokowi tergerak hatinya, dan saya tergerak hatinya, kita tidak mau diadu domba,” ujarnya.
Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu mengatakan instingnya menilai Jokowi sebagai sosok yang mencintai Indonesia dan hal itu juga yang mendorong dirinya bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
“Karena Pak Jokowi itu orang Indonesia. Hati saya, insting saya, mengatakan Pak Jokowi itu orang Merah Putih, cinta Indonesia, cinta rakyat, kenapa saya harus diadu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia, dan cinta rakyat Indonesia?” ujar Prabowo.
Meskipun demikian, Prabowo memahami bahwa keputusannya bergabung ke Jokowi akan mengecewakan sebagian pendukungnya. Namun Prabowo berharap seiring berjalann waktu, para pendukungnya akan memahami bahwa keputusannya tersebut adalah demi kemajuan bangsa dan negara.
“Saya mengerti banyak pendukung saya kecewa. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya bergabung sama Pak Jokowi. Saya mengerti, apalagi yang emak-emak nih dan benar bahwa akhirnya saya memerlukan waktu, memerlukan upaya dan memerlukan bantuan daripada kawan-kawan untuk menjelaskan mengapa keadaan seperti itu,” katanya.
Basuki
dari berbagai sumber