ABUPI “Jasa Kepelabuhan sebagai jembatan menuju Indonesia emas 2045” Seminar dan Rakernas IX 6 Juni 2024

POROS Maritim dunia, Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menyelenggarakan Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat,  Hadir pada Seminar Nasional Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.  menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan asosiasi. Aadanya kolaborasi maka program yang disampaikan oleh presiden akan tersampaikan.

Pada kesempatan ini juga, Budi Karya menyampaikan apresiasi kepada ABUPI yang telah menyelanggarakan seminar ini yang diikuti oleh berbagai asosiasi dan pemangku kepentingan lainnya.

Pada seminar Nasional ini menghadirkan 4 narasumber dengan tema “Industri Jasa Kepelabuhanan Sebagai Jembatan Menuju Indonesia Emas 2045”.

Pada kesempatan pertama, Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi menyampaikan, syarat utama untuk kepelabuhanan menuju Indonesia Emas 2045, adalah infrastruktur yang memadai, ketersediaan SDM, penerapan teknologi, perencanaan dan pertumbuhan ekonomi.

Hal senada disampaikan oleh Khoiri Sutomo dari KADIN Indonesia. Selain hal tersebut ditambahkan terkait kolaborasi dan kerja sama.

Sementara itu dari INSA yang diwakili Darmansyah Tanamas menyampaikan terkait sinergi pelabuhan dan pelayaran Untuk mencapai Indonesia Emas 2045 sebagai dua sisi mata uang, selain itu juga disampaikan perihal esensi dari asas cabotage. Sebagai narasumber terakhir adalah Akbar Djohan dari ALFI. Dia lebih menyoroti kolaborasi publik dan private untuk infrastruktur pelabuhan bahwa untuk pembangunan pelabuhan diperlukan skema-skema yang menarik untuk mengundang investor.

Sementara itu, dari INSA yang diwakili oleh Darmansyah Tanamas menyampaikan terkait sinergi pelabuhan dan pelayaran untuk mencapai Indonesia Emas sebagai dua sisi mata uang, selain itu juga disampaikan perihal esensi dari asas cabotage.

Sebagai narasumber terakhir adalah Akbar Djohan dari ALFI, lebih menyoroti kolaborasi publik dan private untuk infrastruktur pelabuhan, bahwa untuk pembangunan pelabuhan diperlukan skema skema yang menarik untuk mengundang investor.

Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa mengatakan, ini adalah tanggung jawab besar namun juga merupakan kesempatan luar biasa untuk berkontribusi dalam pengembangan industri kepelabuhanan Indonesia. Sebagai Ketua Korwil, memiliki peran penting dalam memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan ABUPI di wilayahnya. “Tugas ini tidaklah mudah, namun saya yakin dengan dedikasi, komitmen, dan kepemimpinan akan mampu menjalankan amanah ini dengan baik,” ujarnya. Sekjen ABUPI yang juga Ketua Panita Liana Trisnawati mengungkapkan sebagai rangkaian kegiatan Seminar Nasional dan Rakernas, pihaknya juga merayakan HUT ke-9 ABUPI dan memberikan apresiasi kepada Badan Usaha Pelabuhan anggota ABUPI atas kesungguhan dalam melakukan tata kelola kepelabuhanan yang baik dan benar serta profesionalisme. Sehingga, mendapatkan hak pengelolaan pelabuhan melalui konsesi, kerja sama bentuk lainnya, dan yang telah menerima pelimpahan pemanduan.

Rakernas ABUPI IX diikuti seluruh Pengurus Pusat dan Ketua Koordinator Wilayah serta anggota ABUPI dari seluruh Indonesia. Pada Rakernas ini menghasilkan beberapa poin penting antara lain membentuk kelompok kerja untuk mengkaji berbagai aturan di bidang kepelabuhanan, berafiliasi dengan organisasi kepelabuhanan internasional dan membentuk panitia khusus menjelang Munas ABUPI tahun 2025. Pada Rakernas ini juga dilantik kepengurusan Koordinator Wilayah sebanyak 7 Koordinator Wilayah yaitu Korwil Riau, Korwil Sumatera Utara, Korwil Lampung, Korwil Kalimantan Utara, Korwil Kalimantan Tengah, Korwil Kalimantan Timur, serta Korwil Sulawesi Tengah.

Sekjen ABUPI  Liana Trisnawati mengungkapkan, sebagai rangkaian kegiatan seminar nasional dan rakernas, pihaknya juga merayakan HUT ke 9 ABUPI dan memberikan apresiasi kepada badan usaha pelabuhan anggota ABUPI atas kesungguhan dalam melakukan tata kelola kepelabuhanan yang baik dan benar serta profesionalisme, sehingga mendapatkan hak pengelolaan pelabuhan melalui konsesi.